Dunia Infotainment Semua Di Ulas Disini dan Semua Gosip-Gosipnya

Selamat Datang Di Media Infotainment Indonesia

Cerita Sedih Lydia Kandou saat Ibunya Meninggal Dunia

Sudah Firasat Sebelumnya, Petik Banyak Pelajaran
Suasana berkabungmenyelimuti keluarga besar Lydia Kandou. Pasalnya, Maria Josep JacobaPetronella, ibu artis seniorini meninggal dunia, Jumat (23/4). Raut mukakesedihan terlihat diwajahibu empat anak itu saatmengiringi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

AHMAD SUKARNO HAMID
DIDAMPINGI suami tercinta. Jamal Mirdad dan empat anaknya, lt .un i.i Nalasya Maria. Kenang Rana. Naysila, dan Nathana Ghaza, serta sejumlah saudara kandungkelurga besarnya. Artis kelahiran, Jakarta, 21 Februari 1963 "itu, larut dalam duka mendalam ketika prosesi pemakaman ibunya dimulai. Meski berusaha tegar, satu demi satu air mata artis berdarah Manado-Belanda itu mengalir mengiringi kepergian yang ibu untuk selama lamanya. Kejadian serupa juga terjadi pada anak-anaknya. "Awalnya diduga karena demam berdarah, tapi setelah empat sampai lima hari kemudian ada indikasi komplikasi gula sama paru-paru," terang Lydia.

Lydia menyebutkan, dirinya dan keluarganya sempat shock ketika melihat ibunya telah berpulang. Namun, bintang film Seindah Rembulan itu berusaha mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi. Terlebih sebulan sebelum ibunya dipanggil Tuhan, dia telah mendapatkan firasat. "Saya merasa ada kesenangan karena semua memang yang terbaik buat ibu saya. Terbukti dari sebulan sebelum Mami dipanggil Tuhan dia sudah sediain baju sendiri." kata parau.

Lydia menyatakan, ibunya merupakan sosok yang tegar dalam menghadapi segala sesuatu. Ibunya, sambungnya lagi, juga meru-pakan tipe ibu yang keras dan komit serta konsisten dalam hal disiplin. "Seperti ketika kami memiliki masalah, dia nggak mau anak-anaknya terlibat. Dia berusaha memecahkan masalah sendiri," jelasnya.
Menggunakan baju dan celana panjang serba putih, serta dibalut kerudung putih. Artis berusia 47 tahun itu, mengaku tenang melihat ibunya dipanggil Tuhan. Berulang kali ibunya telah berbicara soal kematian di depannya. "Mami sudah berkali kali juga ngomong sama saya, waktunya sudah nggak lama lagi. Di situ mami sudah mempersiapkan jiwanya. Imannya itu yang membuat saya senang walaupun anak-anaknya belum sudah siap," paparnya.

Dalam kondisi seperti itu. Lydia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. "Yang bikin saya kuat karena tidak ada yang bisa saya perbuat lagi," jelasnya sambil megusap air matanya.Sebelum meninggal, ibunya sempat berpesan agar selalu menjaga kesehatannya sebab kesehatan itu sangat penting dan selalu menjaga keluarga. Terus banyak doa. Dan mami kayaknya sangat berat ke saya karena saya yang paling kecil

Teriman Kasih Semua Atas Dukungan Dan Informasi Untuk Pengembangan Web Ini Semoga Kedepan Akan Semakin Baik (april-09-2010)